System database yang digunakan

← Pusat Bantuan
Penggunaan Database Server
Pada sistem-sistem retail yang terdahulu, terutama yang berjalan pada  system operasi DOS, database yang biasa dipakai adalah database desktop atau file-based database. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, penggunaan file-based database telah ditinggalkan dan digantikan oleh system database server yang lebih handal.

Cakra Integrited system menggunakan MS SQL sebagai database server yang dapat menangani perusahaan dengan omzet  lebih dari 30 jt perhari

Database server sebagai pengganti file-based database mempunyai berbagai keunggulan sebagai berikut:
a.    Client/Server Technology
Tidak seperti file-based database yang menggunakan sharing file (penggunaan file secara bersama-sama) untuk mengaplikasikan multi user, database server menggunakan pendekatan client-server dimana semua user yang akan mengakses database terkoneksi dan berkomunikasi dengan database server. Semua permintaan dari user akan diatur dan diolah oleh database server secara bergantian maupun bersamaan.
File-file data yang disimpan dan diatur oleh database server tidak diakses secara langsung oleh user. Hal ini merupakan penerapan dari Security yang dimiliki oleh database server.
b.    Security
Karena semua komunikasi harus melalui server, maka pengaturan hak akses dapat dilakukan pada level server. Hak akses akan menentukan siapa saja yang dapat mengakses database dan mengolah data didalamnya. Tanpa adanya hak akses ini seorang user tidak bisa untuk megakses sebuah database.
Karena user diatur pada level server dan tidak mempunyai akses langsung ke file-file data, maka kemungkinan seorang user yang tidak berwenang untuk mengcopy file data dapat dihindari.
c.    Data Integrity
Pada system dengan file-based database, bila sebuah komputer crash, hang atau reboot karena sesuatu hal, ada kemungkinan besar file data akan rusak atau hilang. Hal ini dapat disamakan bila kita sedang membuka aplikasi pengolah kata, dimana ada kemungkinan dokumen yang sedang dibuka dan diedit menjadi rusak atau hilang bila komputer crash, hang atau reboot. Problem ini akan semakin tampak seiring dengan bertambah besarnya file data. Lain halnya dengan database server, pada saat sebuah komputer yang merupakan database server mengalami crash, hang atau reboot kemungkinan besar hal yang tejadi hanyalah semua koneksi kedatabase server akan terputus sampai database server berjalan kembali. Walaupun demikian, kemungkinan hilangnya atau rusaknya data akan selalu ada. Untuk itu, proses backup data merupakan hal yang wajib dilakukan. Database server memfasilitasi proses backup data dengan cara yang lebih flexible dibandingkan file based database. Backup data pada database server dapat dilakukan dengan menerapkan penjadwalan, misalnya secara otomatis dilakukan setiap hari jam 10 malam. Media backup juga dapat dipilih mulai dari harddisk sampai ke Tape Backup. Selain itu, file backup bisa ditempatkan pada komputer yang ada di tempat lain.
d.    Performance
Database server didesain dan dioptimasi untuk melayani permintaan dari banyak user dan tidak terpengaruh dengan besarnya data yang telah ada. Lalu lintas data pada jaringan jauh lebih rendah dibandingkan file-based desktop.
e.     Features
Selain dari semua hal yang telah dikemukakan di atas, database server mempunyai banyak fitur – fitur tambahan seperti Stored procedures, Triggers, Scheduled execution, Transaction dan lain – lain.
 
·     Penggunaan Transaction
Transaction adalah sebuah cara standard yang diterapkan pada pengolahan data dimana sebuah rangkaian pekerjaan harus diselesaikan secara menyeluruh sebelum data tersebut disimpan secara permanen. Bilamana satu atau lebih dari rangkaian pekerjaan tersebut gagal, maka proses yang sedang berlangsung akan dianggap batal secara keseluruhan.
Ilustrasi pentingnya penggunaan Transaction dapat ditemui dalam proses jual beli yang dilakukan sehari – hari. Pada saat penjualan terjadi, penjual menerima uang sebagai pembayaran dari pelanggan dan ia akan memberikan barang yang dibeli oleh pelanggan.
Dalam proses jual beli ini, ada beberapa hal yang terjadi, yaitu:

1.     Penjual menerima uang dari pelanggan dan menyimpannya,

2.     Penjual mengurangi stock dari tokonya untuk diberikan kepada pelanggan.

Kedua langkah diatas harus dipenuhi secara keseluruhan untuk memenuhi proses jual beli yang ada. Proses ini tidak dapat terjadi apabila penjual hanya menerima uang dari pelanggan tetapi ia tidak memberikan barang sebagai gantinya. Sebaliknya, pelanggan tidak dapat menerima barang dari penjual tanpa melakukan pembayaran.
 
Pada level system, kepastian akan dijalankannya keseluruhan langkah dalam sebuah proses, misalnya jual beli, dilakukan dengan cara menerapkan Transaction. Kemungkinan terpotongnya langkah karena faktor eksternal seperti mati lampu, kegagalan komunikasi jaringan, dan lain – lain, diamankan dengan Transaction. Bilamana ada gangguan pada saat kegiatan bisnis sedang berlangsung, misalnya penjual sedang melakukan input penjualan, tiba – tiba listrik padam, maka proses yang sedang terjadi dan belum selesai tersebut akan secara otomatis dibatalkan.
 
Hal ini menjamin tidak adanya kesalahan seperti adanya catatan uang yang telah diterima sedangkan jumlah stock tidak berkurang. Selain di retail system, penerapan Transaction biasa dilakukan pada proses-proses yang berhubungan dengan keuangan pada perbankan.
 
·     Smart Network Connection Recovery
Dalam jaringan komputer sering terjadi gangguan masalah koneksi antara server dengan workstation. Hal ini akan mengganggu aplikasi yang berjalan di atas LAN. Cakra Integrited system dilengkapi dengan fasilitas Smart Network Connection Recovery yang apabila terjadi gangguan koneksi pada jaringan komputer kinerja Cakra Integrited system tidak terganggu karena secara otomatis melakukan connection recovery dan akan memberitahu bila recovery gagal dilakukan. Bila hal ini terjadi maka yang harus dilakukan adalah pemeriksaan pada level jaringan.